BRR Perbaiki 266 Kilometer Jalan Propinsi Sumut di Nias
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Perwakilan Nias sedang memperbaiki 266 kilometer Jalan Propinsi Sumut di Kepulauan Nias yang berkondisi buruk dan diperparah oleh adanya bencana gempa bumi 28 Maret 2005. Perbaikan ini berupa pelebaran dari rata-rata 4,5 meter menjadi 6 meter serta pelapisan hotmix dengan HRS base (pelapisan dasar) 4 cm dan HRS wearingcourse (lapis atas) 3 cm. Sampai saat ini telah selesai dikerjakan 75 km dengan overlay hotmix dan 40 km lagi dalam proses penyelesaian.
”Meskipun curah hujan yang tinggi di Nias sangat menghambat kemajuan pekerjaan di lapangan, tetapi pekerjaan Jalan Propinsi Sumut di Nias berlangsung dengan baik. Proses pengerjaan bahkan dilaksanakan siang maupun malam hari. Kami berusaha agar seluruh ruas jalan propinsi Sumut di Nias sepanjang 266 km dapat ditangani selama masa rehabilitasi dan rekonstruksi”, demikian Manajer Komunikasi dan Informasi Publik BRR Perwakilan Nias Emanuel Migo di Medan, Rabu (22/11).
Migo menyebutkan, terdapat banyak hambatan teknis maupun non teknis dalam pelaksanaan proyek di lapangan. Masalah teknis seperti sulitnya logistik. Sementara masalah-masalah non-teknis pun sangat menghambat, seperti sulitnya melebarkan jalan karena warga menolak mengorbankan tanahnya.
Pada TA 2005, telah dilaksanakan 4 (empat) paket rehabilitasi dan rekonstruksi Jalan Propinsi Sumut yaitu, ruas Gunungsioli-Lahewa-Afulu. Ruas Gunungsitoli-Lolowa’u-Sirombu dan termasuk jalan dalam kota Gunungsitoli. Ruas Lolowa’u-Teluk Dalam serta pembangunan jembatan sementara Idano Gawo.
Pada tahun 2005 dilaksanakan overlay hotmix sepanjang 11,633 km dengan panjang efektif 113,219 km dan panjang fungsional 384 km. Pada TA 2006 sebanyak 10 paket, meliputi ruas Gunungsitoli-Tuhemberua-Lahewa. Ruas Moi-Lolowa’u-Sirombu. Ruas Moi-Mandrehe-Sirombu. Jembatan Paket I yaitu Siwalawa I, Siwalawa II dan Idano Lahusa serta Jembatan Paket II Idano Oyo. Lanjutan rehabilitasi dan rekonstruksi ruas Gunungsitoli-Lolowa’u-Sirombu. Lanjutan ruas Gunungsitoli-Lahewa-Afulu. Ruas Gunungsitoli-Binaka. Ruas Miga-Moi dan jembatan Lahusa STA 78+000. Panjang fungsional secara keseluruhan dari 10 paket ini mencapai 591,492 km. Sedangkan efektif dengan overlay hotmix sepanjang 81,717 km.
Sesuai Surat Persetujuan Paket Multi Years tanggal 05 Oktober 2006 maka saat ini dalam proses pelalangan 6 paket meliputi, rehabilitasi dan rekonstruksi ruas Gunungsitoli-Binaka 1. Ruas Miga-Moi 1. Ruas Binaka-Lahusa. Ruas Tuhemberua (Simpang Lotu)-Lahewa. Ruas Lahewa-Afulu dan Lahusa-Teluk Dalam-Lolowa’u.
Pentingnya Merawat Infrastruktur Jalan
Menurut Migo, saat ini ada kecenderungan masyarakat kurang memperhatikan fungsi jalan dan bahu jalan sebagaimana mestinya, sehingga mengancam ketahanan dan fungsi jalan maupun keselamatan dan kelancaran berlalulintas. Untuk itu BRR Nias dalam berbagai kesempatan mengkampanyekan agar masyarakat dapat menjaga infrastruktur yang telah dibangun dengan sebaik-baiknya.
”Kami mohon agar bahu jalan tidak ditanami ubi yang berpotensi merusak fungsi bahu jalan. Material bangunan dan barang lainnya jangan disimpan atau dijemur di badan jalan karena dapat merusak fungsi jalan”, demikian Migo.
Selian itu data Polres Nias menyebutkan rata-rata setiap bulan terdapat 10 orang meninggal dunia karena kecelakaan lalulintas di jalan raya. ”Karena itu, agar masyarakat tertib berlalulintas, dengan tidak tergesa-gesa dan menggunakan helm bagi yang menggendarai sepeda motor”, ujar Migo.
”Meskipun curah hujan yang tinggi di Nias sangat menghambat kemajuan pekerjaan di lapangan, tetapi pekerjaan Jalan Propinsi Sumut di Nias berlangsung dengan baik. Proses pengerjaan bahkan dilaksanakan siang maupun malam hari. Kami berusaha agar seluruh ruas jalan propinsi Sumut di Nias sepanjang 266 km dapat ditangani selama masa rehabilitasi dan rekonstruksi”, demikian Manajer Komunikasi dan Informasi Publik BRR Perwakilan Nias Emanuel Migo di Medan, Rabu (22/11).
Migo menyebutkan, terdapat banyak hambatan teknis maupun non teknis dalam pelaksanaan proyek di lapangan. Masalah teknis seperti sulitnya logistik. Sementara masalah-masalah non-teknis pun sangat menghambat, seperti sulitnya melebarkan jalan karena warga menolak mengorbankan tanahnya.
Pada TA 2005, telah dilaksanakan 4 (empat) paket rehabilitasi dan rekonstruksi Jalan Propinsi Sumut yaitu, ruas Gunungsioli-Lahewa-Afulu. Ruas Gunungsitoli-Lolowa’u-Sirombu dan termasuk jalan dalam kota Gunungsitoli. Ruas Lolowa’u-Teluk Dalam serta pembangunan jembatan sementara Idano Gawo.
Pada tahun 2005 dilaksanakan overlay hotmix sepanjang 11,633 km dengan panjang efektif 113,219 km dan panjang fungsional 384 km. Pada TA 2006 sebanyak 10 paket, meliputi ruas Gunungsitoli-Tuhemberua-Lahewa. Ruas Moi-Lolowa’u-Sirombu. Ruas Moi-Mandrehe-Sirombu. Jembatan Paket I yaitu Siwalawa I, Siwalawa II dan Idano Lahusa serta Jembatan Paket II Idano Oyo. Lanjutan rehabilitasi dan rekonstruksi ruas Gunungsitoli-Lolowa’u-Sirombu. Lanjutan ruas Gunungsitoli-Lahewa-Afulu. Ruas Gunungsitoli-Binaka. Ruas Miga-Moi dan jembatan Lahusa STA 78+000. Panjang fungsional secara keseluruhan dari 10 paket ini mencapai 591,492 km. Sedangkan efektif dengan overlay hotmix sepanjang 81,717 km.
Sesuai Surat Persetujuan Paket Multi Years tanggal 05 Oktober 2006 maka saat ini dalam proses pelalangan 6 paket meliputi, rehabilitasi dan rekonstruksi ruas Gunungsitoli-Binaka 1. Ruas Miga-Moi 1. Ruas Binaka-Lahusa. Ruas Tuhemberua (Simpang Lotu)-Lahewa. Ruas Lahewa-Afulu dan Lahusa-Teluk Dalam-Lolowa’u.
Pentingnya Merawat Infrastruktur Jalan
Menurut Migo, saat ini ada kecenderungan masyarakat kurang memperhatikan fungsi jalan dan bahu jalan sebagaimana mestinya, sehingga mengancam ketahanan dan fungsi jalan maupun keselamatan dan kelancaran berlalulintas. Untuk itu BRR Nias dalam berbagai kesempatan mengkampanyekan agar masyarakat dapat menjaga infrastruktur yang telah dibangun dengan sebaik-baiknya.
”Kami mohon agar bahu jalan tidak ditanami ubi yang berpotensi merusak fungsi bahu jalan. Material bangunan dan barang lainnya jangan disimpan atau dijemur di badan jalan karena dapat merusak fungsi jalan”, demikian Migo.
Selian itu data Polres Nias menyebutkan rata-rata setiap bulan terdapat 10 orang meninggal dunia karena kecelakaan lalulintas di jalan raya. ”Karena itu, agar masyarakat tertib berlalulintas, dengan tidak tergesa-gesa dan menggunakan helm bagi yang menggendarai sepeda motor”, ujar Migo.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home